KD 3.20. Menganalisis sifat-sifat bahan kimia dalam pembuatan larutan / reagensia
KD 4.20. Membuat larutan standar dan larutan pereaksi
KD 3.20. Menganalisis sifat-sifat bahan kimia dalam pembuatan larutan / reagensia
KD 4.20. Membuat larutan standar dan larutan pereaksi
KD 3.21. Menerapkan konsep dan prinsip titrasi dalam proses titrimetri
KD 4.21. Melaksanakan analisis titrimetri dalam proses pembuatan larutan standar
4.19. Menyajikan hasil analisis faktor-faktor reaksi kimia dalam membuat pereaksi kimia
3.19. Menganalisis reaksi kimia dalam membuat pereaksi kimia
4.18. Melaksanakan perhitungan stoikiometri
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
KD 3.4. Menerapkan prinsip penanganan bahan berdasarkan tanda bahaya bahan kimia dan penanganannya berdasarkan tanda bahaya sesuai MSDS .
KD 3.5. Menganalisis MSDS bahan kimia
A. Prinsip Timbangan
Prinsip kerja dan fungsi alat-alat laboratorium harus diketahui, agar tidak terjadi kesalahan saat praktikum dengan pemakaian alat-alat laboratorium. Selain itu keselamatan dari alat-alat laboratorium harus diperhatikan agar terjaga kualitasnya. Banyak sekali alat ukur yang diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Salah satu contohnya alat ukur besaran massa seperti neraca atau timbangan. Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Jenis alat timbangan di laboratorium berbeda-beda, tetapi yang penting adalah timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang sampai satuan yang sangat kecil (Hendaryono 1994).
Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3)
Limbah
B3
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemari lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
KD 3.1 Menerapkan prosedur penyiapan laboratorium untuk analisis rutin
KD 3.2 Menerapkan prinsip K3LH mengikuti SOP
KD 3,3 Menerapkan K3LH dalam kegiatan laboratorium
KD 3.14 Menganalisis hubungan prosedur pengkondisian sampel dengan
karakter sampel
KD 4.14 Menentukan pengkondisian sampel yang akan dianalisis (digerus,
dikeringkan, diekstraksi, dimurnikan)
Dengan menjadi anggota IGI , semakin banyak ilmu dan pelajaran yang dapat diperoleh dengan waktu yang sangat efisien karena dilaksanakan secara online.
Salah satu kanal pelatihan yang diadakan oleh IGI adalah pelatihan SAGUSABLOG, yaitu Satu Guru Satu Blog. Saat ini pelatihan Sagusablog sudah sampai pada angkatan ke-53, yang dimulai sejak tanggal 10 Januari 2021. Pada pelatihan Sagusablog ini, para peserta dibagi menjadi beberapa kelas dengan terdapat 2 orang Tim Mentor di setiap kelas nya.
(RPP 1)
Sekolah :
SMK NEGERI 2 CILEGON
Mata Pelajaran :
ANALISIS KIMIA DASAR
Kelas/Semester :
X KIMIA ANALISIS/1
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit (1 kali pertemuan)
KD 3.1 Menerappkan prosedur penyiapan laboratorium untuk analisis rutin
KD 3.2 Menerapkan prinsip K3LH mengikuti SOP
KD 3.3 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dalam kegiatan laboratorium
KD 3.4 Menerapkan prinsip penanganan bahan berdasarkan tanda bahaya bahan kimia sesuai MSDS
KD 3.5 Menganalisis MSDS bahan kimia
A. Penerapan Analisis Gravimetri Penguapan
Penerapan analisis gravimetri penguapan dalam analisis kuantitatif sebagai berikut:
1. Penentuan kadar TSS (Total Suspended Solid) dapat menggunakan gravimetri penguapan, prinsipnya sampel yang telah dihomogenkan disaring menggunakan kertas saring yang telah ditimbang. Kertas saring yang digunakan yakni filter fiber glass (Whatman Grade 934 H) yang mempunyai ukuran pori 1,5 μm (Standard for TSS in water analysis). Setelah proses penyaringan, residu yang tertinggal di kertas saring dikeringkan dengan oven suhu ±150oC sampai diperoleh berat konstan. Penambahan berat kertas saring dihitung sebagai total padatan tersuspensi.
Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga.
KD 3.20. Menganalisis sifat-sifat bahan kimia dalam pembuatan larutan / reagensia KD 4.20. Membuat larutan standar dan larutan pereaksi